Senin, 28 September 2015

Biografi Achmad Soebardjo

Biografi Achmad Soebardjo

Biografi Achmad Soebardjo
Raden Achmad Soebardjo adalah tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia, diplomat, dan menteri luar negeri Indonesia yang pertama. Achmad Soebardjo memiliki gelar Meester in de Rechten, (Mr.) yang diperoleh dan Universitas Leiden, Belanda, pada tahun 1933. Achmad Soebardjo dilahirkan di Teluk Jambe, Karawang,Jawa Barat. Ayahnya bernama Teuku Muhammad Yusuf, masih keturunan bangsawan Aceh dan Pidie. Beliau bekerja sebagai mantri polisi. Ibu Ahmad Soebardjo bernama Wardinah yang memiliki darah Jawa-Bugis.
Semasa menjadi mahasiswa, Soebardjo aktif memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui beberapa organisasi, seperti Jong Jawa dan Persatuan Mahasiswa Indonesia di Belanda. Pada bulan Februari 1927, ia menjadi wakil Indonesia bersama Muhammad Hatta pada persidangan antar bangsa “Liga Menentang Imperialisme dan Penindasan Penjajah” yang pertarna di Brussels, Belgia, yang juga dihadiri Jawaharlal Nehru serta pemimpin nasionalis terkenal lainnya dan Asia dan Afrika. Setelah menyelesaikan kuliah dan kembali ke Indonesia, ia aktif menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
Saat terjadi Peristiwa Rengasdenklok, Achmad Soebardjo yang mewakili golongan tua berhasil meyakinkan golongan muda yang diwakili Wikana untuk menjemput kembali Sukarno-Hatta ke Jakarta dan tidak tergesa-gesa memproklamirkan kemerdekan. Setelah Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, Achmad Soebardjo dilantik sebagai menteri luar negeri pada Kabinet Presidensial, kabinet Indonesia yang pertama, dan kembali menjabat posisi yang sama pada tahun 1951 – 1952. Selain itu, ia juga menjadi Duta Besar Republik Indonesia di Swiss tahun 1957 – 1961.
  • Tempat/Tgl. Lahir : Karawang, 23 Maret 1896
  • Tempat/Tgl. Wafat : Jakarta, 15 Desember 1978
  • SK Presiden : Keppres No. 058/TK/2009, Tgl. 9 November 2009
  • Gelar : Pahlawan Nasional
Di bidang pendidikan, beliau merupakan professor dalam bidang Sejarah Perlembagaan dan Diplomasi Republik Indonesia di Fakultas Sastra (saat itu), Universitas Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar