Senin, 28 September 2015

Biografi Adam Malik

Biografi Adam Malik

Adam Malik yang dijuluki ‘Si Kancil’ adalah anak pasangan Haji Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Setelah lulus HIS, sang ayah memintanya menjaga toko di Deli. Di sela-sela kesibukannya itu, ia Banyak membaca buku yang memperkaya pengetahuan dan wawasan. Tak heran, ia sudah terlibat dunia pergerakan sejak belia. Pada tahun 1934, ia ditahan polisi di Sipirok dan dihukum dua bulan penjara karena melanggar larangan berkumpul. Usia 17 tahun, Adam Malik telah menjadi ketua Partindo di Pematang Siantar (1934-1935) untuk ikut aktif memperjuangkan kemerdekaan.
Keinginannya untuk maju dan berjuang demi kemerdekaan mendorong Adam Malik merantau ke Jakarta. Pada usia 20 tahun, Adam Malik bersama Soemanang, Sipahutar, Armin Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna, memelopori berdirinya kantor berita Antara di tahun 1937. Di zaman Jepang, beliau aktif bergerilya dalam gerakan pemuda memperjuangkan kemerdekaan. Menjelang 17 Agustus 1945, bersama Sukarni, Chaerul Saleh, dan Wikana, Adam Malik pernah melarikan Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok untuk mendesak mereka memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Seusai proklamasi,ditengah ancaman tentara Jepang yang masih bercokol di Indonesia, ia ikut menggerakkan rakyat berkumpul di lapangan Ikada, Jakarta, untuk mendukung kepemimpinan Sukarno-Hatta. Mewakili kelompok pemuda, beliau terpilih sebagai Ketua III Komite Nasional Indonesia Pusat (1945-1 947) yang bértugas menyiapkan susunan pemerintahan.
  • Tempat/Tgl. Lahir : Pematang Siantar, 22 Juli 1917
  • Tempat/Tgl. Wafat : Bandung, 5 September 1984
  • SK Presiden : Keppres No. 107/TK/1998, Tgl. 6 November 1998
  • Gelar : Pahlawan Nasional
Atas penunjukan Sukarno, Adam Malik lantas menjadi duta besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk Uni Soviet dan Polandia tahun 1950-an. Karena kemampuan diplomasinya, Adam Malik kemudian menjadi ketua Delegasi RI dalam perundingan Indonesia-Belanda, untuk penyerahan Irian Barat di tahun 1962. Selesai perjuangan Irian Barat (Irian Jaya, kini Papua), Adam Malik memegang jabatan Menko Pelaksana Ekonomi Terpimpin (1965). Pada masa Orde Baru, Adam Malik menjabat beragam posisi di pemerintahan. Sebagai menteri luar negeri, ia tercatat sebagai pelopor berdirinya ASEAN (1967), Ketua Sidang Majelis Umum PBB ke-26, dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Adam Malik wafat di Bandung karena sakit

0 komentar:

Posting Komentar