Jumat, 25 September 2015

Biografi Abdulrahman Saleh

Biografi Abdulrahman Saleh

Abdulrahman Saleh
Abdulrahman Saleh lahir di Jakarta, 1 Juli 1909. Putra Mohammad Saleh ini sejak kecil gemar menuntut ilmu. Awalnya, ia bersekolah di HIS(Hollandsch lnlandsche School), MULO(Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) atau SMP rakyat berbahasa Belanda, kemudian berlanjut ke AMS (Algemene Middelbare School). Beliau kemudian tercatat sebagai mahasiswa STOVIA. Namun, STOVIA dibubarkan sebelum beliau lulus.
Akhirnya, Abdulrahman Saleh pindah ke sekolah tinggi bidang kesehatan atau kedokteran yang disebut GHS (Geneeskundige Hoge School). Di sana, ia sempat tergabung dalam beberapa organisasi pemuda seperti Jong Java, Kepanduan Bangsa Indonesia, dan Indonesia Muda. Setelah menjadi dokter, minat beliau akan kedirgantaraan mengantarnya bergabung dalam Angkatan Udara. Atas kegigihannya, ia pun diangkat menjadi Komandan Pangkalan Udara Madiun di 1946, sembari menjadi dosen di Perguruan Tinggi Dokter di Klaten, Jawa Tengah.
Bersama Adisucipto, Abdulrahman Saleh yang lebih dikenal sebagai Karbol, ditugaskan ke India saat Agresi Militer I Belanda. Dalam perjalanan pulang pada 29 Juli 1947, tim ini sempat mampir ke Singapura untuk mengambil bantuan obat-obatan dan Palang Merah Malaya menggunakan penerbangan Dakota VT-CLA. Sayangnya, pesawat itu ditembak jatuh oleh pesawat P-40 Kitty-Hawk Belanda, sesaat sebelum tiba di Lapangan Udara Maguwoharjo,Sleman.
Peristiwa ini kemudian dikenang sebagai Hari Bakti TNI AU sejak 1962. Abdulrahman Saleh dikebumikan di Kuncen Yogyakarta, untuk kemudian dipindahkan ke Kompleks Monumen Perjuangan TNI AU di Bantul,Yogyakarta, pada 14 Juli 2000. Namanya lantas diabadikan sebagai Pangkalan TNI AU dan bandara di Malang.
  • Tempat/Tgl. Lahir : Jakarta, 1 Juli 1909
  • Tempat/Tgl. Wafat : Sleman, 29 Juli 1947
  • SK Presiden : Keppres No. 071/TK/1974, Tgl. 9 November 1974
  • Gelar : Pahlawan Nasional
Lulus sekolah kedokteran, Abdulrahman Saleh mendalami ilmu faal yang akhirnya dikembangkan di tanah air dan membuatnya ditetapkan sebagai Bapak Ilmu Faal Indonesia. Hobinya dengan radio juga membuatnya terpiIih menjadi pemimpin organisasi radio bernama VORO (Verenignigvoor Oosterse Radio Omroep) hingga ikut berperan mendirikan RRI pada 11 September 1945. Abdulrahman Saleh

0 komentar:

Posting Komentar